Rabu 10 Desember 2025

Puskesmas Kopah Optimis Keluar dari Zona Merah Stunting Lewat Kolaborasi Lintas Sektor


  • Dani Saputra
  • 25 Nop 2025

Teluk Kuantan | INewsfaktual.com — Sebanyak 58 anak dari keluarga tidak mampu yang mengalami stunting di wilayah kerja Puskesmas Kopah menerima bantuan paket sembako dari BazNas Kabupaten Kuantan Singingi, Senin (24/11/2025). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kuansing dengan dukungan Ketua TP PKK Kuantan Singingi Yulia Herma Suhardiman, Ketua DWP Kuansing Siti Maryam Zulkarnaen, Ketua IV TP PKK Kuansing dr. Ira Indraini, TP PKK Kecamatan Kuantan Tengah, serta TP PKK se-Kenegerian Kopah.


Puskesmas Kopah menjadi salah satu wilayah prioritas penanganan stunting di Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2025. Saat ini terdapat dua desa yang ditetapkan sebagai lokus stunting. Berkat intervensi berkelanjutan, angka stunting di wilayah ini terus menunjukkan penurunan signifikan, dari 27% menjadi 17,3%.
Kepala Puskesmas Kopah, Adrian, SST., menjelaskan bahwa selain dukungan pemerintah daerah, pihaknya juga bekerja sama dengan PT RAPP sejak awal 2025 untuk menjalankan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak-anak stunting. “Kolaborasi ini sangat membantu mempercepat pemulihan kondisi gizi anak,” ujarnya.


Penanggung Jawab Program Gizi Puskesmas Kopah, Silvia Novariza, juga menyampaikan perkembangan positif penanganan stunting di wilayah tersebut. “Alhamdulillah, kasus stunting di Kopah terus menurun. Dulu Kopah masuk tiga besar wilayah dengan kasus stunting tertinggi di Kuansing. Semoga pada triwulan IV ini kami bisa keluar dari kategori itu dan justru menjadi salah satu puskesmas dengan angka stunting terendah,” katanya optimis.
Untuk memperkuat penanganan, Puskesmas Kopah terus menjalankan sejumlah langkah strategis, antara lain: Merujuk balita stunting ke RSUD untuk penanganan lanjutan, Melakukan edukasi bagi ibu-ibu usia produktif, Menyalurkan PMT secara rutin, Melakukan survei kondisi lingkungan rumah tangga, Memantau pertumbuhan balita stunting secara berkala.


Pada kesempatan tersebut, Puskesmas Kopah turut memperkenalkan inovasi “JANGAN MOLOR” (Jaga Anak dari Gangguan Stunting dengan Mengonsumsi Sayur Daun Kelor) kepada Ketua TP PKK Kuansing beserta rombongan. Inovasi ini memanfaatkan tingginya kandungan gizi daun kelor. Mengutip ahli pangan Ir. Ai Dudi Krisnadi (Pangandaran), satu mangkuk sayur kelor memiliki nilai gizi setara dengan: 17 mangkuk susu, 25 mangkuk bayam, 17 mangkuk pisang, 2 mangkuk telur, 50 mangkuk sarden
Ketua TP PKK Kuantan Singingi, Yulia Herma Suhardiman, turut mengapresiasi inovasi ini. Ia menegaskan bahwa selain mengonsumsi makanan lokal bernutrisi, aktivitas fisik khusus untuk anak usia di bawah dua, tiga, hingga lima tahun juga sangat penting. “Selain makanan bergizi, olahraga untuk anak sangat diperlukan agar tumbuh kembang mereka optimal,” ujarnya.
Inovasi berbasis pangan lokal seperti daun kelor juga terbukti efektif di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan hanya dalam waktu tiga bulan, dengan peningkatan tinggi badan anak mencapai 5–9 cm.
Dengan kolaborasi lintas sektor, program yang berkelanjutan, serta inovasi yang terus diperkuat, Puskesmas Kopah optimistis dapat mencapai target percepatan penurunan stunting dan mewujudkan generasi Kuantan Singingi yang lebih sehat, kuat, dan produktif.

#rls

BERITA LAINNYA